Jakarta - Diriwayatkan oleh Nadhlah bin Bin Ubayd atau
di kenal dengan Abu Barzah Al Aslamiy Radhiallahu ‘anhu bahwa nabi
Muhammad shallallahu alayhi wa sallam bersabda:
“Tidak akan
pindah kaki seorang hamba di hari kiamat (ke neraka atau ke surga)
hingga ditanya tentang: umurnya untuk apa dihabiskan, tentang ilmu
apakah diamalkan, tentang harta dari mana didapatkan dan kemana
dibelanjakan, tentang badannya untuk apa digunakan." (HR Turmuzi, Darimiy, Abi Ya'la).
Segala
nikmat yang Allah berikan akan dimintakan pertanggungjawaban. Semuanya
akan ditanyakan, wa bil khusus (terutama) yang berhubungan dengan harta;
sumbernya dan pemanfaatan dari harta yang dimiliki. Setiap hamba harus
selalu mengingat sumber harta yang dimiliki dan kemana dia menghabiskan
harta tersebut.
Kepemilikan harta dan pengelolaanya wajib
mengikuti aturan dan panduan dari syariah, antara lain dengan
memperhatikan halal dan haram atas harta yang di peroleh. Dua aspek ini
wajib melekat dalam seluruh harta dan asset yang dimiliki seorang
manusia jika ia ingin mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan di dunia
dan di akhirat.
Tidak semua cara dibenarkan dalam memperoleh
harta sebagaimana tidak semua cara dibenarkan dalam membelanjakan harta.
Adapun cara-cara yang terlarang dalam memperoleh harta adalah seperti:
mencuri, menipu, manipulasi, korupsi, harta riba dll. Perbuatan tersebut
merupakan perbuatan yang bathil. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara bathil (curang, zalim dll)," (An-nisa; 29).
Modal
utama untuk tunduk dan patuh dalam mencari harta yang halal adalah Iman
dan yakin kepada Allah, bahwa Rezeki adalah keniscayaan dan telah
ditentukan oleh-Nya. Kewajiban seorang hamba mencari dan menjemput rezki
dari Allah dengan cara yang benar.
Keimanan kepada Allah
mennyadarkan manusia bahwa harta yang dimiliki sesungguhnya adalah
titipan dan hanya milik Allah lah semata.
“ ….. dan berikanlah kepada mereka dari harta Allah diberikan kepada mu," (An-nur: 33).
Manusia
hanya diberikan oleh Allah kekuasaan untuk menggunakan dan memanfaatkan
yang telah diberikan. Jika ia sadar semua hartanya adalah bersumber
dari Allah dan milik Allah maka harta tersebut pastinya harus
dipertanggung jawabkan di hadapan Allah sebagai sarana taqorrub kepada
Allah. Tidak semua tujuan dan obyek pembelanjaan diridhoi oleh Allah.
Jika harta digunakan untuk bermaksiat, jika harta digunakan untuk
menghalangi petunjuk Allah seperti yang dilakukan oleh orang kafir
(al-Anfal: 36). Jikalau harta diinvestasikan dengan cara Riba, maka
semuanya pasti akan membwa kesengsaraan dan kemusnahan.
Dunia
modern sekarang mengenal Ilmu Wealth Management, sebuah keahlian dalam
mengelola dan membelanjakan harta. Umumnya diperuntukkan bagi mereka
yang memiliki harta yang banyak hingga membutuhkan jasa seorang wealth
manager dalam mengatur investasi assetnya, termasuk jasa pelayanan yang
diberikan oleh bank kepada nasabah–nasabah pilihan, dengan harapan para
nasabah terus setia dan loyal terhadap bank tersebut.
Berbeda
dengan konsep wealth management konvensional yang tidak peduli akan
halal dan haram, Islamic Wealth Management berbicara tentang wealth
acquisition (kepemilikan harta ), wealth preservation (investasi harta )
dan wealth distribution (manfaat umum harta) yang sesuai dengan cara
dan mekanisme ajaran Allah dan rasulNya.
Salah satu buku klasik
tentang Islamic Wealth Management adalah apa yang ditulis oleh Abdulloh
Muhammad Ubayd Sufyan Al Umawiy (208-281 H) yang dikenal dengan Ibnu Abi
Dunya dengan judul “Islahul Mal“ ( perbaikan harta). Ia mengumpulkan
hampir 500 teks hadits dan atsar yang berhubungan dengan harta disusun
dalam 17 bab, diawali dengan bab tentang perolehan harta dengan benar
dan diakhiri dengan bab tentang faqir. Dua hal penting yang wajib
diingat tentang harta adalah min ayna iktasabah wa fiima anfaqah (from you get it and how you spend it). wallahu a'lam bi shawab.
*Dosen STEI Tazkia
Friday, July 12, 2013
Islamic Wealth Management
Related Posts
Bulan Puasa, Jam Macet Bergeser ke Pukul 15.00 WIB
12/07/2013 - 0 Comments
Bulan Ramadan, Perpustakaan Wilayah Riau Ramai Dikunjungi
12/07/2013 - 0 Comments
Pelajaran Ekonomi dari Bulan Ramadan
12/07/2013 - 0 Comments
0 comments